WHY WE ACT?

WHY WE ACT?
According to the media Sumatra Express in May 2010 about the extermination instruction of around 123 000 stray dogs ahead of SEA Games on the pretext of rabies is in effect , it made ​​perfect sense when elimination has been applied on a regular basis. And based on some news which expose the massacre, it is logic that within one and a half of this year thousands of stray dogs have been eliminated. And because the elimination process is done at night we also believe that not all of these elimination action was exposed in the media so that people outside Palembang (South Sumatera) could not aware of this murder. Therefore, when the news was raised again in social media on Friday October 21, 2011 about this annihilation, animal lover society were then strongly protest and urge the local government to stop the slaughter of stray dogs, which is one of preparation for the SEA Games. But it is unfortunate when some people still not been able to accept the fact that the massacre had been carried out in several areas related to the SEA Games preparations and assume this is just a hoax issue. So for the moment and in days ahead, hopefully the rescue proccess of stray dogs in Palembang could be done without any obstacles and with good cooperation from the government.

Basmi Anjing Liar

Selasa, 18 Mei 2010 01:31
Menyongsong SEA Games 2011 di Sumatera Selatan, berbagai persiapan dilaksanakan. Salah satunya, keamanan dari sisi kesehatan dan penyakit hewan. Khususnya,  antisipasi rabies dan flu burung yang pernah berjangkit di Sumsel. 
     Kepala Dinas Peternakan Sumsel, Ir Asrillazi Rasyid mengatakan untuk rabies akan diadakan koordinasi dengan seluruh kabupaten/kota dalam hal pembasmian anjing liar. Terutama wilayah Kota Palembang. "Kita akan eliminasi (basmi, red) anjing-anjing liar agar tidak terjadi kasus rabies parah seperti di Bali."
    Antisipasi tersebut, diperlukan mengingat tahun lalu populasi anjing di Sumsel mencapai 123.200 ekor. Kasus gigitan anjing 56 kali dengan 76 korban. Lima di antaranya positif menderita rabies. Tahun 2010, sudah ada 12 kasus rabies di Muara Enim, Prabumulih, OKU, dan Lubuklinggau. "Khusus Palembang, pembasmian kita berlakukan rutin hingga mendekati pelaksanaan SEA Games 2011."
     Mulai awal Juni, pihaknya mengimbau seluruh masyarakat yang memelihara anjing agar menjaga hewan peliharaan mereka dengan baik. Sekitar seminggu pascapengumuman itu, upaya pembasmian diberlakukan tim khusus yang dibentuk Disnak. "Kalau kemudian masih ditemukan ada anjing yang berkeliaran di atas pukul 21.00 WIB, terpaksa kita eliminasi," tegas Asrillazi.
    Kekhawatiran itu, tambah dia, wajar mengingat populasi anjing di Sumsel terus bertambah selama lima tahun terakhir. Tahun 2005, hanya ada 78.765 ekor, 2006 naik menjadi 91.691 ekor, 2007 menjadi 122.585 ekor, dan 2008 mencapai 106.081 ekor. Seiring dengan semakin bertambahnya jumlah anjing, kasus gigitan kepada manusia pun bertambah banyak.
           "Dengan upaya eliminasi ini kita berharap bisa menekan angka populasi sekarang yang sudah mencapai 123 ribuan ekor anjing, terbanyak anjing liar," imbuhnya. Dalam mengatasi rabies, harus ada dukungan dana dari semua tingkat pemerintahan. Sesuai hasil rapat koordinasi regional terpadu se-Sumatera di Aceh, dari APBN ada bantuan pembiayaan 30 persen, APBD provinsi 30 persen dan sisanya 40 persen dari APBD kabupaten/kota.
       Penyakit lain yang diantisipasi adalah flu burung. Penyakit yang bersifat sporadic ini masih terjadi di Sumsel. Cukup banyak, korbannya ratusan unggas terutama ayam. Tahun ini saja sudah  terjadi di 9 kabupaten/kota. Yakni OKU, OKUT, Empat Lawang, Lubuk Linggau, Prabumulih, Muara Enim, Ogan Ilir, OKI dan OKUS. "Jumlah yang terserang ada 28 kecamatan, 39 desa dengan jumlah unggas yang positif flu burung mencapai 48.930 ekor,"cetusnya.  
    Khusus untuk antisipasi flu burung, akan dilakukan program penyemprotan kandang melalui pemberian disinfektan. Petugas khusus untuk kedua penyakit itupun telah disiapkan, jumlahnya 110 orang se-Sumsel. 
Nah, mendukung upaya Sumsel ini, FAO telah memberikan bantuan kendaraan operasional. Berupa tiga unit kendaraan roda empat dan 60 unit kendaraan roda dua. "Fasilitas dinas ini akan dipergunakan personel di lapangan dalam menjalankan berbagai program pencegahan rabies dan flu burung,"pungkas Asrillazi.(46) 




KEYWORDS :
Teks Tebal Merah = 
- pemusnahan merupakan instruksi resmi sebagai salah satu persiapan menyambut SEA Games
Teks Tebal Biru =
- tindakan eliminasi membabibuta